Wednesday, July 4, 2012

kirana/kencana, sebuah prolog


Sesuai hal yang telah diketahui bersama, ketika angin berhembus, dan matahari mulai sedikit malu tersipu, dan ketika senja datang, maka alam antara mulai tiba. Lazim disebut zona peralihan, banyak pintu gaib terbuka, dan misteri menyingkap sedikit tabirnya, tanpa tahun harus berbuat seperti apa.
Masyarakat umumnya berpikir bahwa mitos dan legenda itu ilusi, namun bagaimana jika semua nyata? Syahdan terdengar kisah dari masa lalu, di mana dunia antara adalah gerbang kecil sebagai tempat jin mengintip dunia manusia, atau bahkan sambil memamerkan eksistensinya.
Ketika suhu di antara dingin dan panas, langit yang bercahaya dengan yang gelap, dan di antara gerbang pintu. Bagaimana jika itu tanpa sengaja melangkah masuk, dan tak tahu jalan kembali.
Pernahkah mendengar dewa-dewa masa lalu itu sama di setiap belahan dunia, hanya namanya saja yang berbeda. Ataukah mereka hanya manusia biasa yang memiliki kekuatan lebih? Tiada yang lebih mengetahui.
Dunia terus berganti, di mana zaman terus berubah. Dunia semakin tua, dan manusia berevolusi, dalam pikiran mereka sendiri. Karena mereka tetaplah sama, hanya pembungkusnya yang berbeda. Apakah kulit binatang melilit tubuh, kain sutra dari ulat bulu, dedaunan segar dari pohon rimbun, atau baju zirah dari besi, semua sama saja.
Hanya kesombongan dan percaya diri berlebih atas kemampuan diri, yang membuat mereka menjadi obyek bencana, dan sebagai peruntuh teori bahwa mereka adalah mahkluk maha segala.
When i talk about nonsense i feel like retarded
Ada beberapa makhluk halus di sekitar kita, hanya sebagian yang dapat terlihat, sebagian lagi tersembunyi, tipis keberadaannya. Ada yang narsis dan hobi menampakkan diri, atau mengamati diam-diam sambil bersembunyi.
Ada yang membuat perasaan nyaman, ada juga yang mencekam. Intinya mereka bisa baik atau buruk , seperti manusia, hanya mereka tidak mempunyai wujud fisik.
Mereka mengabdi dengan sukarela ataupun pamrih. Sukarela karena tertarik kemampuan manusia tersebut, ataupun karena keturunan. Mengabdi dengan tulus ikhlas seperti abdi dalem terhadap majikannya, walaupun hanya dengan upah sangat sedikit. Pamrih dengan jampi dan sesajen, atau bahkan perjanjian hitam. Hal ini dapat menjelaskan bagaimana adanya dukun-dukan bertebaran, padahal mungkin aura mereka aslinya tidak begitu kuat. Hal yang berbahaya adalah ketika mereka tidak kuat, dan tubuh manusia malang itu menjadi taruhannya, mangsa bagi jin pemuslihat, dan sudah pasti jiwanya menderita, sesal tiada berguna.
Karena itu ilmu halus tidak untuk sembarang orang, karena dikhawatirkan akan mencelakakan sekitar, apalagi jika niat mulia terkotori hal dunia, sudah pasti bisa celaka.
Mereka berwarna-warni, seperti batu permata indah yang berkilauan, setiap tubuhnya berwarna berbeda. Nampaknya jenis kemampuan mereka juga berbeda. Awalnya nampaknya tertarik untuk mempelajarinya. Bayangkan betapa menyenangkannya ketika kita memiliki kekuatan super, di mana bisa memiliki kekuatan penyembuh, mengetahui masa depan, dapat membaca pikiran orang lain, bahkan bisa mempengaruhi orang lain. Tapi jika dirunut lebih jauh pada akhirnya kekuatan itu untuk kepuasan pribadi, bukan untuk kepentingan umum.